Jumat, 21 Oktober 2011

resume agama islam

nama : Dinda Dhayana
nim   : 11410100019 STIKOM Surabaya
dosen : Sam'un




Makna (definisi ) agama islam :
Agama : A (tidak), gam (jalan menuju), gama (kacau)
Religie : li (melekat), kembali terikat
Din      : cara, peraturan, UU, patuh (aturan yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan sesamanya, manusia dengan makhluk lain).

Agama sama dengan religi namun tidak sama dengan din, meskipun artinya tidak sama namun dalam pemakaian (termologi/teknis) sama.
Islam terbagi menjadi 3 point, yaitu al salmu (selamat, bersih dari noda lahir batin), al salamu (penyerahan diri, taat tanpa reserve), al silmu (perdamaian dan keamanan) jadi Islam dapat diartikan sebagai  agama yang membawa manusia kepada kesucian lahir dan batin, perdamaian, dan keselamatan dunia akhirat dengan cara menjernihkan diri sepenuhnya kepada allah (penyerahan diri secara total dengan tujuan kedamaian ).
Agama Islam adalah agama yang mengantarkan manusia pada kesejahteraan dunia akhirat ( thaib tabir).
Agama (wahyu) allah kepada nabi Muhammad SAW yang berisi aturan tentang kepercayaan, peribadatan, dan tata pergaulan yang terdapat di al-qur’an dan al hadis sebagai pedoman hidup untuk kebahagian dunia akhirat.

Macam-macam agama :
Dari segi sumbernya terbagi menjadi :
1.      Agama wahyu (revealed/prophetic religion, aldin al samaluiy ) : yahudi, Kristen, Islam (agamanya para nabi dari nabi Adam sampai nabi Muhammad ).
2.      Agama budaya ( natural, non revealed, al din al ardy ) : selain 3 agama di atas.

Unsur-unsur agama :
1.      System crede, tata keimanan dan keyakinan atas adanya sesuatu mutlak (The ultimate reality ) di luar manusia.
2.      System ritus, tata kepribadian yang mengatur sikap kesetiaan manusia kepada yang diyakini sebagai the ultimate reality.
3.      System norma, tata kaidah dan aturan hidup yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan alam lainnya, sesuai dengan crede dan ritusnya.

Ali Imran : 19
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ
مَا جَاءهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللّهِ فَإِنَّ اللّهِ سَرِيعُ
الْحِسَابِ
Innalazii naa indaallahi islamu wammaa akhtalafa lazzina utuull kitaaba il’lamin ba’yann bainahumm wamaiyakhfur biaayaatillaahi fainnalaahi sarii’ul hisaab
            Artinya : sesungguhnya agama (yang di ridhai) disisi allah hanyala islam. Tiada berselisih orang-orng yang telah diberi al kitab kecuali sesudah dating pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat allah maka sesungguhnya allah sangat cepat hisabnya.

Oleh karenanya islam diturunkan sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebaikan di dunia untuk mencapai kebaikan di dunia dan di akhirat. Islam agama yang terakhir, sebagai pedoman hidup yang diridoi allah.

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, dan Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian dan Aku ridha Islam sebagai agama kalian.” (Al-Maidah: 3)
Dalam ayat yang mulia di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seluruh manusia adalah agama yang sempurna, mencakup seluruh perkara yang cocok diterapkan di setiap zaman, setiap tempat dan setiap umat. Islam adalah agama yang sarat dengan ilmu, kemudahan, keadilan dan kebaikan. Islam adalah pedoman hidup yang jelas, sempurna dan lurus untuk seluruh bidang kehidupan. Islam adalah agama dan negara (daulah), di dalamnya terdapat manhaj yang haq dalam bidang hukum, pengadilan, politik, kemasyarakatan dan perekonomian serta segala perkara yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan dunia mereka, dan dengan Islam nantinya mereka akan bahagia di kehidupan akhirat. 

Sistematika Islam
Maksudnya adalah garis-garis besar ajaran islam yang diajarkan Rasulullah SAW dalam al- quran dan al-sunnah kemudian dikembangkan dengan ijtihad.
1.      3 ajaran pokok : al-iman, al-islam (ibadah dan muamalah), al-ihsan
2.      3 ajaran pokok : tauhid, riqh, tasawuf
3.      2 ajaran pokok : al-I’tiqadiyah, al-amaliyah (ibadah,muamalah,akhlak)
4.      2 ajaran pokok : al aqidah, al syariah (ibadah muamalah)
5.      2 ajaran pokok : amalan batin (kepercayaan dan akhlak ), amalan lahir (aturan dan tugas hidup manusia di dunia ).

Sumber-sumber islam
Dasar yang dipergunakan untuk menetapkan nilai dan norma di dalam Islam. Al-quran adalah firman allah yang berfungsi mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan dengan jalan mutawatir serta membacanya dipandang ibadah. Al-qur’an bersifat ghaib karena awalnya hanya diwahyukan ke nabi Muhammad lalu baru ditulis di batu , daun dan sampai dibukukan. Al-qur’an terdiri dari akidah (faith), ibadah (warship), akhlak(moralis), mu’amalah (service), dan info masa silam datang (hokum alam, dan manusia sendiri ).

Sumber pengembangan (dinamika islam) disebut dengan ijtihad. Sedangkan sumber poko dari wahyu adalah al-quran dan alhadis

Fungsi al- qur’an
1.      Sebagai mukjizat (bukti kebenaran kenabian dan kerasulan Muhammad SAW)
2.      Sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan kini dan mendatang.
3.      Sebagai hakim yang berwenang member putusan akhir mengenai masalah yang diperselisihkan.
4.      Sebagai pengukuh kebenaran kitab-kitab sebelumnya dan penyaji kebenaran isinya.
Sumber pokok
1.      Mukjizat (diberikan allah oleh nabi)
2.      Irhas (sebelum jadi nabi)
3.      Karomah (diberikan kepada orang-orang sholeh)
4.      Istidraj (orang yang sangat jelek, contoh :fir’aun)
Kita harus percaya al-qur’an isinya benar dan percaya wahyu allah.

Al-sunnah/al- hadis
Adalah reportase dari ucapan, perbuatan, pengetahuan nabi SAW atas perbuatan sahabat beliau.
Fungsinya :
1.      Menguatkan hukum yang disebut al-qur’an, missal : hokum wajibnya shalat, zakat,dsb.
2.      Menjelaskan kandungan al-qur’an yang sifatnya global, missal : tata cara ibadah.
3.      Menetapkan hokum yang tidak dinyatakan dalam al-qur’an, missal : larangan mengawini wanita bersama bibinya.
Hadis terdiri dari :
1.      Shohih bukhari (Imam Bukhari) : hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, kuat hafalannya, tajam penelitiannya, sanad yang tersambung tidak cacat, dan tidak bertentangan dengan riwayat orang yang lebih terpercaya.
2.      Shohih muslim
3.      Sunah ibnu majjal
4.      Sunah An Nasai
5.      Sunah at tirmidi
6.      Sunah abu dawud
7.      Musnad imam achmad
Macam-macam hadis
1.      Shahih             : jika ke-2 urusannya valid (dapat dipercaya sepenuhnya)
2.      Hasan              : jika tidak sepenunya valid
3.      Da’if    : jika tidak memenuhi criteria dapat dipercaya
4.      Maudu : hadis yang sengaja dipalsukan atas nabi SAW (dibuat manusia)

IJTIHAD (pengembangan) adalah pengetahuan segala daya dan upaya untuk menemukan nilai dan norma islam yang tidak disebut secara eksplit dalam kedua sumbernya, missal : di dalam dunia perbankan ada bunga, hal ini diterangkan pada ijtihad kalau di al qur’an yang diterangkan hanya riba. (hokum bias sama atau berbeda dengan al- qur’an)

Fungsi ijtihad :
Untuk menetapkan hokum sesuatu yang tidak ditemukan dalil hukumnya secara pasti di dalam al-qur’an.

PROSES KEJADIAN MANUSIA
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr (15) : 28-29)
Muqadimah
Diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.
Di lain puhak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Yang menjadi pertanyaan adalah termasuk dalam golongan manakah Adam ? Apakah golongan fosil yang ditemukan tadi atau golongan yang lain ? Lalu bagaimanakah keterkaitannya ?
Asal Usul Manusia menurut Islam
Kita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun iman yang enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan.
"Kitab (Al Qur’an) in tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib....." (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)
Dengan memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati menghadapi orang-orang yang menyangkal kebenaran keterangan mengenai asal usul manusia. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki unsur utama yang dijelaskan dalam Al Qur’an yaitu Iman kepada yang Ghaib. Ini sebenarnya tampak pula dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh mereka dalam menguraikan masalah tersebut yaitu selalu diawali dengan kata kemungkinan, diperkirakan, dsb. Jadi sebenarnya para ilmuwanpun ragu-ragu dengan apa yang mereka nyatakan.
Tahapan kejadian manusia :
a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).

buku pendidikan agama islam SMA 9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar